Pertamina RU II Dumai terdiri dari dua kilang, yaitu kilang Putri Tujuh di Dumai dan kilang Sei Pakning. Kilang Putri Tujuh PERTAMINA RU II Dumai sendiri dibangun pada bulan April 1969 atas dasar persetujuan Turn Key Project antara pihak Pertamina dengan pihak Far East Sumitomo Japan. Pembangunan kilang RU II Dumai ini dikukuhkan dalam surat keputusan Direktur Utama PERTAMINA No.33345/Kpts/DM/1967. Untuk pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh kontraktor asing yaitu Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHHI). Kontraktor tersebut melakukan pekerjaan pembuatan kilang Crude Distilation Unit (CDU) dan fasilitas Penunjang Pembangkit Tenaga (Utilities), TAESEI melakukan pekerjaan konstruksi, yaitu membuat fasilitas penunjang operasi lainnya seperti tanki–tanki produksi, dermaga, pelabuhan khusus, dan perpipaan.
Refinery Unit II merupakan unit operasi pengolahan Pertamina terbesar di pulau Sumatera dengan memasok 23% kebutuhan minyak nasional. Saat ini wilayah kerja Refinery Unit II Dumai meliputi :
.1 Kilang Minyak Sungai Pakning
Kilang minyak ini dibangun pada November 1968 oleh Refining Associates
(Canada).Ltd atau Refican, selesai dan mulai berproduksi pada Desember 1969. Kilang minyak ini mulai beroperasi dengan kapasitas 25.000 barrel/hari. Pada September 1975 seluruh operasi kilang beralih dari kilang Refican kepada pihak Pertamina.
Kilang ini mengalami penyempurnaan secara bertahap.Kapasitasnya ditingkatkan dari 25.000 barrel/hari menjadi 35.000 barrel/hari pada tahun 1977. Pada tahun 1980 kapasitasnya ditingkatkan lagi menjadi 40.000 barrel/hari dan pada tahun 1982 kapasitas Kilang Minyak Sungai Pakning ditingkatkan menjadi 50.000 barrel/hari sesuai dengan desain saat ini.Konfigurasi Kilang Minyak Sungai Pakning ini sama dengan Konfigurasi Crude Distillate Unit (CDU) yang ada di Kilang Minyak dumai.
.2 Kilang Minyak Dumai
Kilang Minyak Dumai dibangun pada tahun 1969 dengan kapasitas 100.000 barrel/hari untuk memproses bahan baku minyak mentah Minas. Mulai beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden R.I Soeharto pada tanggal 08 September 1971 dengan 2 unit proses yang meliputi: Topping Unit / Crude Distilling Unit (CDU) dan Gasoline Plant. Kilang Dumai mengolah minyak mentah menjadi: Gas, Gasoline / Premium, Kerosene, Automotive Diesel Oil (ADO), dan Low Sulfur Wax Residue (LSWR).
Seiring dengan kebutuhan minyak yang meningkat dan untuk memaksimalkan proses pengolahan crude oil menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi, maka dilaksanakan proyek perluasan kilang minyak Dumai dengan penambahan 11 unit proses yang dikenal dengan Hydrocracker Complex sehingga kapasitas kilang minyak Dumai naik menjadi 120.000 barrel/hari. Proyek perluasan kilang Dumai dimulai pada tahun 1981 dan setelah selesai pembangunannya diresmikan oleh Presiden RI Soeharto pada 7 tanggal 16 Februari 1984 dengan mengolah LSWR yang dihasilkan oleh Crude Distilling Unit (CDU) kilang Dumai dan kilang Sei Pakning.
Sebelum penambahan kilang baru, kilang lama hanya mampu mengolah minyak mentah menjadi BBM sebesar 37,73%, dengan rangkaian proses unit-unit kilang baru pada jumlah feed crude oil yang sama dapat dihasilkan BBM sebesar 93,84%, dan sisa pengolahan kilang baru (residu) digunakan sebagai Refinery Fuel (bahan bakar kilang) dan green coke yang menjadi produk primadona Refinery Unit II Dumai.
Pembangunan kilang minyak RU II Dumai dilaksanakan dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Lokasi kota Dumai yang terletak di tepi laut (Selat Rupat) dengan kondisi laut yang dalam dan tenang sehingga mudah untuk transportasi laut.
- Tersedianya areal yang dibutuhkan.
- Kebutuhan bahan bakar minyak yang terus meningkat.
- Tersedianya minyak mentah dari lapangan PT. CHEVRON.
Bahan baku yang diolah adalah minyak mentah produksi PT. CHEVRON Indonesia yang dihasilkan dari ladang minyak Duri (DCO) dan Minas (SLC) dengan perbandingan 85 % volume Minas Crude dan 15 % minyak Duri Crude.
Pada saat ini kilang Pertamina RU II Dumai beroperasi dengan kapasitas 130.000 barrel/hari. Sedangkan Pertamina RU II Sei Pakning yang menjadi satu sistem integrasi dengan kilang RU II Dumai, mengolah minyak mentah jenis Handil dan Lirik Crude yang merupakan produksi Pertamina Unit Eksplorasi (UEP) Lirik Riau dengan kapasitas desain 50.000 barrel/hari menghasilkan 8 produk yang sama dengan Crude Distilling Unit (CDU) pada kilang Dumai, sedangkan residu yang dihasilkan kilang Pertamina RU II Sei Pakning (LSWR) dikirim ke kilang Dumai untuk diolah di High Vacuum Unit (HVU).
Berdasarkan diagram alir konfigurasi unit proses pada Refinery Unit II Dumai dapat dilihat bahwa kilang minyak pada Refinery Unit II Dumai terdiri dari unit-unit proses yang saling berintegrasi antar satu unit dengan unit lainnya. Unit proses tersebut terdiri dari sebagai berikut :
Unit kilang lama terdiri dari :
Hydro Skimming Complex (HSC)
HSC bertanggung jawab untuk mengoperasikan kilang unit proses seperti:
- Crude Distilling Unit.
- Platforming Unit.
- Naphtha Rerun Unit (Hydrobon)
- Naphtha Hydrocracker Unit.
- Platforming CCR (Continuous Catalytic Regeneration) Unit.
Unit kilang baru yang merupakan perluasan dari kilang lama dengan maksud untuk mengoptimalkan proses pengolahan crude oil yang terdiri dari :
Hydro Cracking Complex (HCC)
HCC bertanggung jawa buntuk mengoperasikan kilang unit proses seperti:
- Hydro Cracking Unibon Unit.
- Hydrogen Plant Unit.
- Amine LPG Recovery Unit.
- Sour Water Stripper Unit.
- Nitrogen Plant Unit.
- Fuel Gas System Unit.
Heavy Oil Complex (HOC).
HOC ( Heavy Oil Complex) mengolah long residu (LSWR) dari Crude Distillation Unit (CDU) kilang Dumai dan kilang Sei Pakning, bertanggung jawab mengoperasikan kilang unit proses seperti:
- High VacuumUnit (Unit-110).
- Delayed Coking Unit(Unit-140).
- Coke Calcined Unit (Unit-170).
- Distillated Hydro Treating Unit (Unit-220).
Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan produk yang semakin beragam, pada tahun 2007 dibangun proyek Lube Base Oil (LBO) kerja sama antara PT. Pertamina (Persero) RU II Dumai dengan SK Energy (Korea selatan) dalam perusahaan Joint Venture PT. Patra SK yang mulai beroperasi pada bulan April 2008 hingga sekarang.
2.2 Tugas dan Fungsi Bagian Heavy Oil Complex (HOC)
Heavy Oil Complex merupakan salah satu unit pada Refinery Unit II Dumai yang bertugas untuk mengolah minyak berat (Long Residu dan Short Residu) menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi, terdiri dari beberapa unit proses, antara lain :
2.2.1 High Vacuum Unit (HVU)
Unit ini berfungsi untuk mengolah Long Residue dari Crude Distiling Unit kilang Dumai dan Long Residu dari Crude Distiling Unit Sei Pakning dengan proses distilasi vakum menjadi produk seperti:
- Light Vacuum Gas Oil (LVGO) » komponen Solar
- Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO) » umpan HC Unibon
- Short Residue » umpan DCU
2.2.2 Delayed Coking Unit (DCU)
Unit ini berfungsi mengolah short residue dari High Vacuum Unit (HVU) menjadi produk-produk seperti :
- Refinery Gas » fuel gas
- Liquified Petroleum Gas (LPG) » komponen LPG mix
- Naptha » umpan NHDT
- Light Coker Gas Oil (LCGO) » umpan DHDT
- Heavy Coker Gas Oil (HCGO) » umpan HC Unibon
- Green Coke » umpan Coke Calcining Unit
Sama tapi Beda :
1. Perbedaan antara PENGERINGAN dan PENGUAPANPengeringan (drying) : mengurangi kadar air dalam bahan padat / semi padat
- Pengurangan air pada pengeringan lebih banyak dibanding penguapan
- Media yg digunakan bisa berupa gas
- Terjadi karena perbedaan konsentrasi air dipermukaan benda padat (jenuh) dengan udara luar (tidak jenuh) atau perbedaan tekanan antara permukaan bahan (besar) dengan udara luar (kecil) shg terjadi perpindahan massa dari permukaan benda ke udara.
Penguapan (evaporasi) : pemisahan uap air dlm bentuk suatu campuran murni yg mengandung air relatif banyak
- Pengurangan air lebih kecil dibanding pengeringan
- Dipisahkan dg media pemanasan pada titik didihnya
"1. The differences of Drying and EvaporationDrying : to reduce the water in solid material / semi solid
- Reduce water in drying more than evaporation
- Media is gas
- Occur because difference of water concentration in the surface of solid material (saturated) with outside air (unsaturated) or difference pressure between material surface (large) with outside air (small) so occur mass transport from material surface to the air
Evaporation : separation water vapor in pure mixture content much relative water
- Reduce water less than drying
- Separated by heating media at boiling point"
2. Perbedaan antara EVAPORATOR dan DRYEREvaporator : alat yg berfungsi menguapkan sebagian kandungan air berdasarkan titik didihnyaDryer : alat yg berfungsi mengeringkan total kandungan air dalam bahan, shg didapat kandungan air yg sangat minim dari bahan tsb"2. The differences of Evaporator and DryerEvaporator : instrument have function evaporation partial water content at boiling pointDryer : instrument have function drying total water content in material, so will got minim water content from that material"
3. Perbedaan antara SEPARATOR dan SPLITTER
Separator : alat utk memisahkan salah satu komponen sehingga komponen akhir berbeda komposisi dari awal, jadi ada komponen yg diinginkan dan ada pengotorSplitter : alat utk memisahkan salah satu komponen dan antara komponen yg dipisahkan tdk berbeda komposisi, jadi intinya cuma dipecah saja alirannya."3. The differences of Separator and Splitter Separator : instrument to separation one of component so final component different with inisial, so there is component is required and impuritiesSplitter : instrument to separation one of component and between separated component does not different composition, so only be broke flow" 4. Perbedaan antara VAPORATOR dan EVAPORATOR
Vaporator : alat utk mengurangi kandungan liquid (bukan hanya air) dalam bahan berdasarkan volatilitasnyaEvaporator : alat utk mengurangi kandungan liquid (hanya air) dalam bahan berdasarkan titik didihnya "4. The differences of Vaporator and Evaporator Vaporator : instruments to reduce liquid content (no just water) in substances by their volatilityEvaporator : instrument to reduce liquid content (water only) in substances by their boiling point
5. Perbedaan antara HEATER / COOLER dan HEAT EXCHANGER
Heater / Cooler : penukar panas yg menggunakan media pemanas / pendingin yg berasal dari utilitas (steam, cooling water dll)Heat Exchanger : penukar panas yg menggunakan heat loss dari alat lain / memanfaatkan energi dari proses alat lain."5. The differences of Heater / Cooler and Heat Excahanger Heater / Cooler : instrument like heat exchanger using heating / cooling media come from utilities (steam, cooling water etc)Heat Exchanger : instrument to heat exchanger using heat loss from other instruments / using energy from process of other instruments"
6. Perbedaan antara KOMPRESOR, BLOWERdan FAN
Kompresor : penggerak udara dengan tekanan tinggiBLOWER : penggerak udara dengan tekanan sedangFan : penggerak udara dengan tekanan rendah"6. The differences of Compresor, Boiler and Fun Compressor : air mover with high pressureBoiler : air mover with moderate pressureFun : air mover with small pressure"
7. Perbedaan antara SILO, VESSEL dan BIN
Silo : tempat penampung bahan yg berukuran besar, biasanya di akhir proses sebelum packagingVessel : tempat penampung bahan yg berukuran sedang, biasanya utk reaktor, mixerBin : tempat penampung bahan yg berukuran kecil, biasanya utk penampungan sementara bahan yg akan masuk ke alat utama"7. The differences of Silo, Vessel and Bin Silo : place a large size container, commonly used in final process before packagingVessel : place a moderate size , commonly for reactor, mixerBin : place a small size , commonly for temporary container of material will go into main instrument"
8. Perbedaan antara PENGUAPAN dan PENDIDIHAN
Penguapan :
- proses terjadi pada permukaan zat cair
- tekanan zat cair pada permukaan benda >>> tekanan udara luar
Pendidihan :
- proses tjd pada seluruh bagian volume air
- tekanan zat cair pada permukaan benda = tekanan udara luar
"8. The differences of Evaporation and Boiling Evaporation :
- process occuring on liquid surface
- liquid pressure on the surface material >>> outside air pressure
Boiling :
- process occuring at all parts water volume
- liquid pressure at surface material = outside air pressure"
9. Perbedaan antara PENGADUKAN dan PENCAMPURAN
Pengadukan (agitation) : suatu operasi yg menyebabkan bahan bergerak acak dari satu bahan ke bahan lain, shg mengurangi ketidaksamaan komposisi dan sifat lainnyaPencampuran (mixing) : suatu operasi yg menyebabkan bahan bergerak acak dari satu bahan ke bahan lain, dimana bahan terpisah dalam 2 fase / lebih"9. The differences of Agitation and Mixing Agitation : an operation that causes material to move randomly from one material to another material, so reduce unequality composition and other propertiesMixing : an operation that causes material to move randomly from one material to another material , which material is separated in 2 phases or more."
10. Perbedaan antara YIELD, RENDEMEN, KONVERSI, SELECTIVITY
Yield : perbandingan antara massa produk dengan massa bahan awalRendemen : perbandingan antara massa produk dengan massa awal (per berat kering atau per berat basah)Konversi : perbandingan mol reaksi dengan mol mula-mulaSelectivity : perbandingan antara mol / massa produk tertentu dengan mol / massa produk lain"10. The differences of Yield, Rendemen, Conversion and Selectivity Yield : comparation between product mass to the first material massRendemen : comparation between product mass to the first material mass (per dry weight or wet weight)Conversion : comparation reaction mole with first moleSelectivity : comparation between specific product mass / mole with other product"11. Perbedaan antara BY PASS, RECYCLE dan PURGE
By Pass : proses aliran yg melewati 1 tahapan atau lebih menuju proses aliran berikutnya, jadi aliran melompat shg lebih singkatRecycle : mengembalikan zat yg masih digunakan ke proses aliran awalPurge : membuang akumulasi inert yg tdk diinginkan, karena jika tdk dikeluarkan akan tertimbun di aliran recycle"11. The differences of By Pass, Recycle and PurgeBy Pass : process that flow through one or more step to next flow process, so stream jump and shorter pathRecycle : return the material that are used to start flow processPurge : remove inert accumulation is unwanted, because if not be released will be burried in recycle flow"12. Perbedaan antara KOAGULASI dan FLOKULASI
Koagulasi : proses destabilisasi koloid dan partikel dg menggunakan koagulan yg menyebabkan pembentukan inti gumpalanFlokulasi : proses penggabungan inti flok shg menjadi lebih besar"12. The differences of Coagulation and Flocculation Coagulation : destabilization of colloid and particle process by using coagulant that causes formation nuclei granulesFlocculation : process of fusion for larger flock nuclei"
13. Perbedaan antara ABSORPSI dan STRIPPING
Absorpsi : proses pengikatan gas oleh zat cairStripping : proses pengikatan zat cair oleh gas
"13. The differences of Absorption and Stripping Absorption : process bond of gas by liquidStripping : process bond of liquid by gas
14. Perbedaan antara MIXER dan AGITATOR
Mixer : alat yg berfungsi melakukan pengadukan antar bahanAgitator : fungsi seperti mixer tapi mempunyai banyak fungsi tambahan seperti (memasukkan partikel padat ke fluida, dispersi gas sbg penggelembung dlm liquida, emulsifikasi, dan menaikkan perpidahan panas antar fluida)"14. The differences of Mixer and Agitator Mixer : instrument have function to blending between materialAgitator : function like mixer but has many add function such as (enter solid particle to fluid, gas dispersion as bubbler in liquid, emulsification and raise heat transpor between fluid)"
15. Perbedaan antara DESIKATOR dan EKSIKATOR
Desikator : alat pengering yg dibawahnya ada zat (desikan) utk mengikat airEksikator : alat pengering bentuk mirip desikator yg dibawahnya tdk ada zat pengering
"15. The differences of Desiccator and Eksiccator Desiccator : dryer instrument which bottom there is drying substances (desiccant) to bond the waterEksiccator : dryer instrument same with desiccator which bottom there is not drying substances"
16. Perbedaan antara MASSA dan BERAT
Massa : ukuran beban dari suatu material dimanapun nilainya sama, dilambangkan (m), termasuk besaran pokok dan satuannya kilogramBerat : ukuran beban dari suatu material yg nilainya berubah-ubah antar tempat tergantung nilai percepatan gravitasi, dilambangkan (w) = massa (m) x percepatan gravitasi (g), termasuk besaran turunan dan satuannya Newton17. Perbedaan antara MASSA JENIS dan BERAT JENIS
Massa Jenis : kerapatan suatu zat yg dihitung berdasarkan rumus massa jenis (ρ) = massa (m) / volume (v)Berat Jenis : kerapatan suatu zat yg dihitung berdasarkan rumus berat jenis (s) = berat (w) / volume (v)
18. Perbedaan antara KECEPATAN dan KELAJUAN
Kecepatan : hasil perhitungan dari kecepatan (v) = perpindahan (x) / waktu (t)Kelajuan : hasil perhitungan dari kecepatan (v) = jarak (s) / waktu (t)19. Perbedaan antara JARAK dan PERPINDAHAN
Jarak : jumlah lintasan total dari suatu perjalananPerpindahan : pertemuan titik awal dengan titik akhir dari suatu perjalanan20. Perbedaan antara HEAT dan HOT
Heat : panas yg timbul sbg energi dan mempunyai satuan JouleHot : panas yg dirasakan oleh indera, tidak mempunyai satuan21. Perbedaan antara TITIK LELEH dan TITIK LEBUR
Titik Leleh : keadaan (suhu) dimana fase padat berubah menjadi fase cair pada kondisi tekanan atmosfer dan komposisi keduanya dalam kesetimbangan (hampir sama)Titik lebur : keadaan (suhu) dimana fase padat berubah menjadi cair22. Perbedaan antara NORMALITAS, MOLARITAS dan MOLALITAS
Normalitas : jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutanMolaritas : jumlah mol terlarut dalam 1 liter larutanMolalitas : mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut23. Perbedaan antara AIR (WATER) dan AQUADES
Air (Water) = air biasa dari sumber mata air langsung, masih banyak mengandung ion-ion logam. Baik utk kesehatan karena kaya mineral tapi tdk baik utk proses kimia, karena ion logamnya bisa mengganggu jalannya reaksi kimia dan bisa menyebabkan kerak / korosi pada perpipaanAquades : air yg sudah dihilangkan ion-ion logamnya, penghilangan biasanya menggunakan ion exchanger. Baik utk prose kimia tapi tdk baik utk minuman kesehatan